NGGOLEKI TAPAKING KUNTUL NGLAYANG

Bagikan postingan

Mencari jejak bangau yang sedang terbang, secara harafiah hal itu tidak mungkin bisa kita ketemukan. Telapak bangau itu ada pada bangau itu sendiri.Begitu juga mencari jejak Tuhan dan bukti-bukti keberadaaNya ada pada wakilnya atau kholifahnya.

Untuk itu kita harus mencari seorang Wali Mursyid karena beliau yang mengetahui dan memiliki jejak-jejak dan bukti-bukti tentang adanya Tuhan, sebab ia mempunyai rantai silsilah emas atau wasilah yang langsung dari Rosululloh, malaikat jibril dan alloh SWT.

Tanpa adanya seorang Wali Mursyid yang menunjukan adanya Alloh. Maka mencari jejak-jejak Tuhan, bukti-bukti akan Tuhan, hanya akan sampai pada kemustahilan untuk bisa memahami keseluruhan akan Tuhan, karena jejak itu ada pada Tuhan sendiri yg terdapat pada kholifahnya.

Dalam Tiga Falsafah jawa diatas kita akan menemukan sebuah Hikmah di dalam enam (6) tempat, yaitu:

1. Hikmah di dalam Rahasia (Sirr)
2. Hikmah di dalam Nyata (Dunia)
3. Hikmah di dalam Roh (nyawa)
4. Hikmah di dalam nafsu (Jiwa)
5. Hikmah di dalam Hati (tiga lubang jantung Qolbun, Syaghofun, Fu’adun)
6. Hikmah di dalam Raga (Badan)

Orang yang belajar Thoriqoh, maka ia akan mendapatkan keenam hikmah tersebut melalui talqin dzikir dari seorang wali Mursyid. Dari sinilah ia akan mengetahui limpahan karunia Alloh didalam dirinya melalui alat yang ditanam oleh Sang Mursyid yang berupa CHIP ISMU DZAT. Chip ini ditanam didalam qolbu sang Murid didalam 3 lubang jantung :

1. Lubang Jantung Pertama (Qolbun)
Adalah Lubang yang menjadi tempat huruf ( Ismu Dzat )

Sesuai dengan isyarah Surat Ali-imron ayat 167: waliya’lamalladziina naafaquu waqiila lahum ta’aalaw qaatiluu fii sabiilillaahi awi idfa’uu qaaluu law na’lamu qitaalan lattaba’naakum hum lilkufri yawma-idzin aqrabu minhum lil-iimaani yaquuluuna bi-afwaahihim maa laysa fii quluubihim walaahu a’lamu bimaa yaktumuun
Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan: “Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)”. Mereka berkata: “Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu”. Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan. ( QS.Ali-Imron ayat 167 )
Didalam ayat ini menyebutkan kata ” Yaquuluuna bi afwaahihim maa laisa fii quluubihim ” ( mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya ). ini dapat kita simpulkan bahwa perkataan yang keluar dari mulut kita, belum tentu berdasarkan perkataan yang keluar dari quluub.

Syech Ahmad Misbahul Munir Muslim berpendapat: kata Quluub ialah sighot Jama’ taksir yang Mufrodnya adalah kata Qolbun, sedangkan kata Qolbun mempunyai makna yang di isyarahkan ayat berikut: man khasyiya rrahmaana bilghaybi wajaa-a biqalbin muniib (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat, ( QS Qoof ayat 33 )

Dengan dasar ayat inilah adanya penanaman CHIP ISMU DZAT oleh seorang Mursyid. Disebabkan qolbun itulah yang bisa bertaubat kepada Alloh SWT dan taubat itu sendiri harus mengacu pada 4 rukun yaitu:

1. Merasa menyesal telah melakukan maksiat
2. Berani berhenti total dari pekerjaan maksiat
3. Tidak akan kembali lagi pada pekerjaan kemaksiatan
4. Mengembalikan hak Alloh dan hak Adami

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kata Qolbun sebagai locus (tempat) ajaran Islam, yang memerlukan syiar melalui statemen lisan, dengan terlebih dahulu mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai saksi secara lisan bahwa tiada Tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah Rosululloh.

Karena itulah penanaman CHIP ISMU DZAT pada lubang Jantung yang pertama ( QOLBUN ) oleh seorang Mursyid melalui Talqin Dzikir itu dilakukan, sebab Lubang Jantung Pertama (QOLBUN) adalah sebagai tempat huruf dan asal keluarnya suara, baik suara QULUUB yang diperagakan melalui isyarat-isyarat, maupun suara mulut yang jelas atau tidak jelas.

Menurut Ilmu Medis disebut ARTERY CAROTID (Sepasang saluran darah VERTEBRATA yang berasal dari bagian lengkung AORTA, yang mensuplai darah beroksigen ke kepala) Lihat kamus Biologi As’ad Sungguh halaman 40.

Serta ARTERY SUBCLAVIAN ( Saluran darah yang mensuplai darah beroksigen ke anggota atas manusia, saluran darah ini bercabang dari AORTA, berdekatan dengan ARTERY CAROTID ) Lihat kamus lengkap Biologi As’ad sungguh halaman 40.

Dan inilah yang diisyaratkan hadist berikut: ” Barang yang halal adalah sangat jelas, barang yang harampun sangat jelas, diantara keduannya ialah masalah-masalah syubhat (samar) yang kebanyakan manusia tidak mengetahui tentangnya, kemudian barangsiapa takut Syubhat, maka ia selamat bagi kehormatan dan agamannya, dan barangsiapa terjerumus didalam Syubhat itu, maka ia pun terjerumus didalam barang yang haram, seperti pengembala yang mengembalakan hewan didaerah terlarang adalah nyaris terjerumus kedalamnya, Ingatla ! Sesungguhnya bagi setiap raja mempunyai daerah terlarang, dan daerah terlarang bagi Alloh Ta’ala dibumiNya, adalah barang-barang yang diharamkan oleh-Nya, Ingatlah ! Sesungguhnya didalam jasad ada segumpal darah, yang apabila segumpal darah itu baik, maka seluruh tubuh menjadi baik, dan apabila segumpal darah tersebut rusak, maka seluruh tubuhpun menjadi rusak, dan ingatlah segumpal darah itulah yang disebut QOLB ” ( HR. Al-Bukhori. At-Tarmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu Majah dari An-Nu’man bin Basyir, sohih) lihat Kitab Al-jami’ush shoghir halaman 153 juz awal

2. Lubang Jantung Kedua ( SYAGHOF )
Adalah Lubang yang menjadi tempat nafsu ( nafsu positif dan nafsu negatif )

Menurut Syech Ahmad Misbakhul Munir Muslim Kata syaghof dimabil dari isyarah fi’il madhinya yaitu tertera pada ayat berikut: waqaala niswatun fii lmadiinati imra-atu l’aziizi turaawidu fataahaa ‘an nafsihi qad syaghafahaa hubban innaa lanaraahaa fii dhalaalin mubiin
Dan wanita-wanita di kota berkata: “Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata.” ( QS. Yusuf ayat 30 )
Istilah ini adalah tepatnya sebagai Locus (tempat) Kehidupan manusia, yang eksistensinya ialah jantung. Jadi didalam ayat ini membicarakan tentang cinta yang sangat mendalam dengan kata QOD SYAGHOFAHAA KHUBBAHAA ( Sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam ) lebih dominan kepada gerak nafsu (Jiwa), yang dipenuhi dengan keinginan-keinginan.

Dengan dasar inilah para Guru Mursyid menanamkan CHIP ISMU DZAT didalam lubang jantung yang kedua ( SYAGHOF ), Yaitu lubang yang untuk keluar masuknya pernapasan, dan didalam istilah medis disebut ARTERY PULMONARY ( sepasang saluran darah yang bercabang keluar dari lengkung AORTA, saluran darah ini mengalirkan darah yang tak beroksigen dari VENTRIKEL (denyut jantung) kanan ke paru-paru ) Lihat kamus lengkap Biologi As’ad Sungguh halaman 40.

Selama para makhluk termasuk manusia masih keluar masuk melalui lubang jantung kedua (syaghof), mereka pasti mempunyai keinginan-keinginan baik yang positif maupun negatif. Jika lubang jantung kedua ini tidak ditanam CHIP ISMU DZAT, maka kita tidak bisa mengontrol dan membedakan mana nafsu positif dan mana nafsu negatif, beruntunglah bila kita sudah mengambil talqin dzikir dari seorang Wali Mursyid.

3. Lubang Jantung Ketiga (FU’AD)

Adalah Lubang yang menjadi tempat At-Tauhid ( meng-Esakan )
Didalam surat An-Nahl ayat 78 mengandung Isyarah Lubang Jantung Ketiga (FU’AD) yaitu:

walaahu akhrajakum min buthuuni ummahaatikum laa ta’lamuuna syay-an waja’ala lakumu ssam’a wal-abshaara wal-af-idata la’allakum tasykuruun

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendenganran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl ayat 78) Didalam ayat ini disebutkan kata ASSAM’A (pendegaran), AL-ABSHOORO (penglihatan) dan AF-IDATA (hati), ialah menunjukan bahwa tiga alat vital ini sangatlah menentukan pada kehidupan manusia, sebab melalui tiga alat vital ini (assam’a, abshoro dan Af”idah) ia bisa menerima ilmu, baik ilmu Nadhory (ilmu yang sulit) maupun ilmu Dhorury (Ilmu yang mudah).

Namun kalau kita cermati ayat ini, niscaya kita akan dapat menyimpulkan bahwa yang lebih sangat menentukan adalah AF’IDAH. Karena kata Af’idah berbentuk jamak Taksir dari kata FU’ADU. Sementara kata Fu’ad itu mempunyai makna seperti yang ditegaskan ayat sebagai berikut:

“maa kadzaba lfu-aadu maa raaa ”

Artinya : Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. (QS. An-Najmi ayat 11)

Didalam istilah medis lubang Jantung Ketiga (AL-FU’AD) disebut ARTERY HEPATIC (cabang arteri yang mensuplai darah ke hati, perut, pangkreas, empedu dan omentum utama) Lihat kamus lengkap Biologi AS’AD Sungguh halaman 40.

Kenapa kata Fu’ad nmenjadi tempat keyakinan ? alasanya adalah sebelum kata Al-Fu’ad tersebut didahului dengan kata maa kadzaba (betul-betul tidak bohong). Sementara kata Kadzaba menurut ahli shorof disebut fi’il madhi. Dan Fi’il Madhi menurut Pakar Balaghoh (sastra) adalah mempunyai faidah Tahaqquqil Wuqu’ (pasti terjadi) yang istilah lain dari kata pasti ialah YAQIN. misal : satu ditambah satu pasti ada dua atau yaqin ada dua.

Dan perlu kita ketahui bahwa istilah FU’AD, AF’IDAH, QOLB, QOLBAINI, QULUUB dan kata SYAGHOF dari isyrah fi’il madhinya, yang semua kata tersebut secara umum diartikan HATI (Angka dibalik surah al fatihah : Assyech Ahmad Misbahul munir Muslim)

“Inilah suatu RAHASIA yang terbesar kenapa kita harus mengambil Talqin Dzikir dari seorang Wali Mursyid, sebab tanpa penanaman CHIP ISMU DZAT tersebut oleh Wali Mursyid, maka yang akan mentalqin adalah Syaithon. Ayo mulai dari sekarang ambil talqin dzikir dari Wali Mursyid….Semoga kita semua mendapatkan Rahmat Alloh melalui wasilah Seorang Wali Mursyid.”

Tiga Tempat penanaman MODEL CHIP ISMU DZAT yang ditanam oleh seorang Wali Mursyid didalam qolbu Muridnya

1. Lubang yang menjadi tempat huruf ( Ismu Dzat ) dzikirnya Laa ilaha illalloh
2. Lubang yang menjadi tempat nafsu (nafsu positif dan nafsu negatif) dzikirnya Alloh
3. Lubang yang menjadi tempat At-Tauhid ( meng-Esakan ) dzikirnya HU

Sumber :Angka Dibalik Surah Al Fatihah (Syaikh Ahmad Misbahul Munir Muslim)

Comments are closed.